Sejarah
Toyota Motor
Corporation didirikan pada September 1933 sebagai
divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyoda. Divisi mobil perusahaan tersebut
kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk
menciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat ini.
Berangkat dari
industri tekstil, Perusahaan yang memproduksi 1 mobil tiap 6 detik ini ternyata
menggunakan penamaan Toyota lebih karena penyebutannya lebih enak daripada
memakai nama keluarga pendirinya, Toyoda. Inilah beberapa tonggak menarik
perjalanan Toyota.
Kantor Pusat Toyota di Toyota City, Aichi, Jepang |
Toyota merupakan
pabrikan mobil terbesar di dunia dalam unit sales dan net
sales. Pabrikan terbesar di Jepang ini menghasilkan 8-8,5 juta unit mobil di
seluruh dunia tiap tahunnya.
Dibandingkan dengan
industri-industri otomotif lain yang menggunakan nama pendirinya sebagai merek
dagang seperti Honda yang didirikan oleh Soichiro Honda, Daimler-Benz (Gottlieb Daimler dan Karl Benz), Ford (Henry Ford), nama Toyoda tidaklah dipakai sebagai
merek. Karena berangkat dari pemikiran sederhana dan visi waktu itu, penyebutan
Toyoda kurang enak didengar dan tidak akrab dikenal sehinggadiplesetkan menjadi
Toyota.
Sakichi Toyoda lahir pada bulan Februari 1867
di Shizuoka, Jepang.
Pria ini dikenal sebagai penemu sejak berusia belasan tahun. Toyoda mengabdikan
hidupnya mempelajari dan mengembangkan perakitan tekstil. Dalam usia 30 tahun
Toyoda menyelesaikan mesin tenun.
Ini kemudian mengantarnya mendirikan cikal bakal perakitan Toyota, yakni Toyoda
Automatic Loom Works, Ltd. pada November 1926.
Di sini hak paten
mesin tekstil otomatisnya kemudian dijual kepada Platt Brothers & Co, Ltd. dari Inggris, Britania Raya. Hasil penjualan paten ini, dijadikan
modal pengembangan divisi otomotif. Mulai tahun 1933, ketika Toyoda membangun
divisi otomotif, tim yang kemudian banyak dikendalikan oleh anaknya Kiichiro Toyoda, tiada henti menghasilkan
inovasi-inovasi terdepan di zamannya. Mesin Tipe A berhasil dirampungkan pada
1934. Setahun kemudian mesin ini dicangkokkan prototipe pertama mobil penumpang
mereka, A1. Divisi otomotif Toyoda juga menghasilkan truk model G1.
Replika dari Toyota Model AA (1936), dengan logo Toyoda |
Pada tahun 1936 mereka
meluncurkan mobil penumpang pertama mereka, Toyoda AA (kala
itu masih menggunakan nama Toyoda). Model ini dikembangkan dari prototipe model
A1 dan dilengkapi bodi dan mesin A. Kendaraan ini dari awal diharapkan menjadi
mobil rakyat.
Empat tahun menunggu
dirasa cukup melahirkan perusahaan otomotif sendiri dan melepaskan diri dari
industri tekstil mereka. Kemudian tahun 1937 mereka meresmikan divisi otomotif
dan memakai nama Toyota, bukan Toyoda seperti nama industri tekstil.
Pengambilan nama Toyota dalam bahasa Jepang terwakili dalam 8 karakter, dan
delapan adalah angka keberuntungan bagi kalangan masyarakat Jepang. Alasan lain
yang dianggap masuk akal adalah industri otomotif merupakan bisnis gaya hidup
dan bahkan penyebutan sebuah nama (dan seperti apa kedengarannya), menjadi sisi
yang begitu penting. Karena nama Toyoda dianggap terlalu kaku di dalam bisnis
yang dinamis sehingga diubah menjadi Toyota yang dirasa lebih baik. Tak ayal,
tahun 1937 merupakan era penting kelahiran Toyota Motor Co, Ltd. cikal bakal
raksasa Toyota Motor Corp (TMC) sekarang.
Semangat inovasi Kiichiro Toyoda tidak pernah redup. Toyota
kemudian berkembang menjadi penghasil kendaraan tangguh. Di era 1940-an, Toyota
sibuk mengembangkan permodalan termasuk memasukkan perusahaan di lantai bursa
di Tokyo, Osaka dan Nagoya.
Setelah era Perang Dunia II berakhir, tahun 1950-an
merupakan pembuktian Toyota sebagai penghasil kendaraan serba guna tangguh.
Waktu itu kendaraan Jeep akrab di Jepang. Terinspirasi dari mobil
ini, Toyota kemudian mengembangkan prototipe Land Cruiser yang keluar tahun
1950. Setahun kemudian meluncurkan secara resmi model awal Land Cruiser yakni
model BJ.
Buln Juli tahun itu,
test drivernya Ichiro Taira mengakhiri uji coba dengan hasil luar biasa.
Diinspirasi oleh tokoh Samurai Heikuro Magaki yang
mendaki Gunung Atago di
atas kuda tahun 1643, Taira mengemudikan Toyota BJ-nya ke kuil Fudo di
kota Okasaki. Ini
sekaligus dipakai sebagai promosi ketangguhan mobil segala medan ini. Tak lama
berselang, Toyota Land Cruiser mulai menandingi dominasi Jeep Willys.
Bahkan dengan model-model selanjutnya, Toyota Land Cruiser bisa
diterima di pasar yang kala itu sulit ditembus yakni Amerika Utara. Lewat model
ini, Toyota masuk ke pasar-pasar di berbagai belahan dunia, Termasuk di
Indonesia yang dikenal sebagai sebagai Toyota Hardtop Land
Cruiser FJ40/45. Di Afrika, model-model Toyota Land Cruiser ini digunakan
sebagai Technical alias jip bersenjata yang dibekali senapan
mesin ringan, berat atau bahkan senjata basoka tanpa tolak balik (Recoilless
bazooka) dan diterjunkan sepanjang konflik-konflik bersenjata dengan
kinerja sangat tangguh.
Toyota tidak hanya
dikenal melalui Toyota Land Cruiser. Mereka juga mengembangkan model yang
menjadi favorit dunia, sedan kecil. Lewat Toyota Corolla yang memulai debutnya pada tahun
1966, sedan mungil generasi awal ini memakai penggerak belakang mengubah
tatanan sedan bongsor yang populer saat itu menuju arah sedan kecil yang
kompak, irit dan ringkas. Memasuki tahun 1975, Corolla masuk dalam generasi
ketiga dan terjual lebih dari 5 juta unit. Hal yang menakjubkan ini masih kokoh
hingga sekarang. Mesin mobil Corolla ini kemudian digunakan di Indonesia
sebagai mesin untuk kendaraan niaga keluarga serbaguna, Toyota Kijang generasi awal yang dikenal
sebagai Kijang Buaya.
Sejalan makin
mengglobalnya produk Toyota, mereka sadar tidak mempunyai grafik logo. Bahkan
di Indonesia dijumpai kendaraan bermerk Toyota seperti Toyota Kijang dengan
logoTOYOTA pada grill di bagian bonnet (hidung) mobil. Pada tahun
1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuat dua lingkaran oval (elips)
yang menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan
akan the spirit of understanding in design. Lingkaran ketiga itu
sekaligus mengelilingi kedua lingkaran ellips sebelumnya yang berbentuk T itu
sebagai bukti menjaga dan memengaruhi sekelilingnya.
Pada tahun 1990-an,
Toyota semakin membuktikan bahwa mobil Jepang dapat bersaing dengan mobil Eropa
dan Amerika. Toyota Celica berhasil menjadi juara rally
dunia, dan Toyota Camry menjadi mobil paling laris di
Amerika.
Tahun 1999 Toyota
mengakuisisi 51,19% saham Daihatsu dan pada tahun 2001 Toyota membeli
50,11% saham Hino.
[sunting]Kepemimpinan
Presiden Toyota Motor
Industries:
§ Rizaburo Toyoda (1937-1941)
§ Kiichiro Toyoda (1941-1950)
§ Taizo Ishida (1950-1961)
§ Fukio Nakagawa (1961-1967)
§ Eiji Toyoda (1967-1982)
Presiden Toyota Motor
Corporation:
§ Eiji Toyoda (1967-1981)
§ Shoichiro Toyoda (1982-1992)
CEO Toyota Motor
Corporation:
§ Dr. Tatsuro Toyoda (1992-1995)
§ Hiroshi Okuda (1995-1999)
§ Fujio Cho (1999-2005)
§ Katsuaki Watanabe (2005-2009)
§ Akio Toyoda (2009-sekarang)
Ketua Toyota Motor
Corporation:
§ Shoichiro Toyoda (1992-1999)
§ Hiroshi Okuda (1999-2006)
§ Fujio Cho (2006-sekarang)
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Toyota
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca posting blog ini ...., salam sukses.